Title: Impossible
Author: gdyassi (@meulidyaaa)
Main Cast: - Jeon Jungkook
-
Bae Suzy
Support Cast: - Park Jimin
-
Jung Soojung
Genre: AU, Sad, School-life
Length: Oneshot
Rating: PG
Gadis tanpa cela seperti dia? Rasanya tidak mungkin.
.
.
.
.
.
.
.
Aku
lagi-lagi hanya melihatnya dari kejauhan. Semuanya kulakukan dari kejauhan,
seperti saat ini. Memandangnya, menatapnya, mengaguminya. Namun, hanya dengan
hal-hal sederhana seperti itu, bisa membuatku jatuh pada pesonanya. Guratan
senyum itu kembali terpancar di wajahnya. Manis. Seperti biasanya.
Oh, apa ini?
Kenapa jantungku tiba-tiba berdegup kencang?
Kupegang
dada ku sebentar untuk menormalkan kembali detak jantungku. Dia, Bae Suzy.
Satu-satunya gadis yang mampu membuatku seperti saat ini. Bahkan aku berdiri
sangat jauh darinya, tapi tetap saja aku gila saat melihat senyum manisnya. Ia sunbae ku. Dua tingkat diatasku. Aku
masih duduk di bangku kelas satu, sedangkan dia sudah di kelas tiga. Pesonanya
telah menjeratku saat pertama kali aku menatap kedua manik matanya. Aku harus
berusaha mati-mati an untuk menjaga detak jantungku, saat Ia pertama kali
tersenyum kearahku. Wajahku, tentu sudah tidak ada bedanya dengan tomat-tomat
segar yang dijual dipasar.
“Mau
sampai kapan kau hanya melihatnya terus seperti itu?”
Oh yeah, kalau boleh
jujur, aku sudah bosan mendengar pertanyaan memuakkan itu. Kenapa mereka
–teman-teman ku– tidak mengerti perasaanku? Apa mereka tidak tahu, jika aku
berada didekatnya, jantungku bisa meledak?
Akupun
melongos pergi. Meninggalkan Jimin Hyung
yang masih mengoceh karena pertanyaannya belum kujawab. Dia temanku, namun dia
satu tingkat diatasku. Bukan, bukan karena aku tidak naik kelas. Itu karena,
aku hanya senang berteman dengan sunbae-sunbae
ku. Mereka lebih dewasa, yah walaupun
terkadang kekanakan.
“Jeon
Jungkook, aku punya ide!” Serunya. Aku berhenti sebentar, menunggunya menyamai
posisiku berdiri saat ini.
“Apa?”
Tanyaku sedikit tidak tertarik.
Jimin
Hyung meraih pundakku. “Bagiamana
kalau malam ini kau ajak dia berkencan?”
Berbicara
dengannya saja tidak sanggup. Bagaimana mau berkencan? Aku bisa mati karena
gagal jantung. Park Jimin babo!
Kulirik sedikit Jimin Hyung,
sepertinya Ia mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya. Setelah itu, Ia menunjukkan
benda itu padaku.
“Kau
bisa pakai ini.” Usulnya disusul kekehannya.
“Kau
sinting, Hyung!” Umpatku padanya lalu
mengambil langkah panjang untuk meninggalkannya. Bagaimana tidak sinting? Ia
memberiku kondom. What the hell, Hyung.
Apa dia pikir aku akan tega melakukan hal itu pada Suzy Noona? Hm... Well, tidak pantas memang memanggilnya Noona, mengingat, aku belum kenal dekat
–secara resmi- dengannya.
Langkah
Jimin Hyung terdengar jelas, Ia
bersusah payah mengejarku. “Ey, aku
hanya bercanda. Kau ini sensi sekali.”
Aku
tidak perduli.
“Ngomong-ngomong,
kau dapat darimana benda itu?” Jujur, aku penasaran darimana Jimin Hyung mendapatkannya. “Jangan-jangan…
semalam... kau dan Ahreum….”
Belum
sempat aku melanjutkan ucapanku, Jimin Hyung
sudah mendaratkan satu jitakan dikepalaku. Aku hanya mengaduh dan terkikik
pelan. Aku pun juga tahu Jimin Hyung
tidak mungkin melakukan hal itu. Walau Ia terkenal pervert, tapi Jimin Hyung
menjadi kekanakan dan pemalu jika bertemu kekasihnya –Ahreum-.
“Tadi pagi aku menemukan ini di semak-semak
belakang gedung sekolah.” Jelasnya. “Mana mungkin aku melakukan hal itu,
bodoh!” Elaknya sebal.
“Ey, aku hanya bercanda. Kau ini sensi
sekali.”
-o0o-
Aku
berjanji tidak akan perduli dengan jantung ku hari ini. Itu karena, hari ini,
pada tanggal 1-9-14, seorang Jeon Jungkook akan menjadi lelaki sejati. Aku akan
menyatakan perasaanku pada Suzy Noona.
Lupakan tentang ide Jimin Hyung
seminggu yang lalu, aku tidak akan dengan bodohnya memakai idenya. Aku
memutuskan menyatakan cinta pada hari ini, dikarenakan, hari ini adalah hari
ulang tahunku. Ini akan menjadi kado terbaik dalam hidupku, jika Suzy Noona menerimaku.
Selama
seminggu, aku berusaha mendekati Suzy Noona.
Tentu saja detak jantungku tak terkontrol seperti biasa saat melihatnya. Malah,
aku merasa diriku harus segera dilarikan ke rumah sakit. Takut-takut apabila
aku memiliki kelainan jantung.
Sudah
setengah jam aku menunggu Suzy Noona
di lapangan sepak bola yang bertempat di bagian paling belakang sekolahku.
Kemarin, aku mengajaknya bertemu disini tepat sepulang sekolah –dengan peluh
memenuhi wajahku karena grogi-. Namun, setelah 30 menit berada disini, aku tak
juga menemukannya. Mungkin, Ia sedang menemani Soojung Sunbae –sahabatnya- meminjam buku diperpustakaan. Mereka berdua
memang seperi surat dan perangko. Lengket. Tak bisa terpisahkan.
Seorang
gadis melambaikan tangannya padaku dari kejauhan. Namun, aku sudah bisa
mengenali jika itu adalah seseorang yang sudah kutunggu-tunggu kehadirannya
sejak tadi. Aku tersenyum dan balas melambai.
Santai saja,
Jeon Jungkook. Tidak usah gugup. Fokus. Fokus. Fokus.
Aku
menarik nafas dalam-dalam saat jaraknya sudah beberapa langkah denganku.
“Maaf
membuatmu menunggu lama.” Ujar Suzy Noona
ditambah dengan wajah penyesalan diwajahnya yang sangat sangat sangat
menggemaskan.
“Ti-tidak
apa-apa, Su-sunbae,” Jawabku terbata sambil
tersenyum kikuk.
Ayo Jeon
Jungkook, tunjukkan sisi pria mu!
“Uh?
Tidak usah memanggilku sunbae.” Ia
tersenyum.
Ya Tuhan,
tidak bisakah gadis ini tidak membuatku ber peluh?
Saat
aku akan mulai mengatakan perasaanku pada Suzy Noona, aku baru tersadar jika disana juga ada Soojung Sunbae. Tidak lucu kan jika aku
menyatakan cinta pada seorang gadis, dan disamping gadis itu ada sahabatnya.
Tapi, aku juga tidak tahu harus berbicara bagaiamana pada Soojung Sunbae.
Aku
menggaruk pelan tengkukku yang tidak gatal. Kaki ku juga tak tinggal diam,
menyaruk pelan rumput yang tidak bersalah. Aku benar-benar bingung harus
bagaimana. Tidak sopan sekali jika aku mengusir sunbae ku. Tapi, hari ini aku sudah berjanji pada diriku untuk
menyatakannya pada Suzy Noona.
“Kenapa?
Kau ingin berdua saja dengannya?” Tiba-tiba suara Soojung Sunbae memecah keheningan. Ah, aku jadi tidak enak.
“Ani,” sahutku cepat. Ah tidak tidak, aku
seharusnya menjawab iya. “Ne… sunbae.” Ralatku lirih.
“Baiklah.
Suzy-ya, aku pulang dulu.” Soojung Sunbae melepaskan gandengan tangan Suzy Noona. Sedangkan Suzy Noona hanya memandangnya dengan
mimik wajah yang tidak bisa dijelaskan.
Hm… merasa bersalah mungkin. Aku tidak tahu.
Baiklah
tinggal kita berdua saat ini. Sekolah sudah sangat sepi. Dengan berani, aku
melangkah mendekatinya. Memangkas jarak dianatara kami berdua. Benar-benar
dekat. Oke, aku bahkan sudah tak merasakan jantungku saat ini. Mungkin sudah
jatuh ketika aku melangkah tadi.
“Suzy
Noona, sebenarnya….” Aku menelan
ludah sebentar, “Aku telah lama menyukaimu.”
Huft… akhirnya, kata ini terucap juga dari bibirku.
“Apakah
kau mau menjadi kekasihku?”
Suzy
Noona terdiam. Ia menatap kedua
mataku dan berjalan mundur. Sepertinya, aku punya firasat buruk.
“Mianhae.” Hanya kata itu yang diucapkan
olehnya. Setelah itu, Ia lebih memilih berlalu meninggalkanku.
Tidak,
tidak bisa seperti ini. Aku butuh jawaban yang pasti. Yah, meskipun kata itu saja sudah cukup membuatku patah hati. Tapi,
aku hanya ingin mendengar alasannya. Akupun mengejarnya dan meraih pergelangan
tangannya. Skinship pertamaku.
Menyedihkan sekali. Skinship
pertamaku dengannya, tepat setelah Ia menolakku.
“Noona… aku butuh jawaban pasti.” Ujarku
mantap.
Ia
menoleh. “Aku tidak bisa, Jungkook-ah.”
Lagi-lagi jawaban singkat.
“Aku
juga butuh alasan,” lirihku dengan nada memohon. Lalu, perlahan-lahan aku
melonggarkan genggaman tanganku di pergelangan tangannya.
“Aku…
aku hanya tidak bisa.”
“Setidaknya,
beri aku alasan yang jelas.”
“Aku
tidak menyukaimu!” Suzy Noona mulai meninggikann suaranya. “Dan juga, karena
Soojung….”
Alasan
pertama aku mengerti. Ia tidak menyukaiku. Tapi yang kedua? Karena Soojung Sunbae? Ia tidak mungkin menyukaiku juga
kan? Cinta segitiga diantara hubungan persahabatan? Dramatis sekali.
“K-kenapa
dengan Soojung Sunbae?”
Suzy
Noona menunduk. Apakah aku telah
membuatnya sedih? Jeon Jungkook babo!
Sebaiknya aku tidak usah terlalu ingin tahu tentang hal ini, daripada Ia harus
kehilangan senyum diwajahnya dan digantikan dengan wajah murungnya. Tak apalah
aku ditolak, toh aku masih bisa
memandanginya dari jauh seperti sebelumnya.
“Tak
apa jika Noona tak mau menjawab. Aku
mengerti.”
Aku
mulai berbalik meninggalakannya. Sebenernya aku tak tega meninggalkannya,
namun, Suzy Noona sepertinya sedang
ingin sendiri.
“Jeon
Jungkook!” Panggilnya tiba-tiba.
Aku
menoleh. Semoga saja.
“Apakah
kau akan tetap mau berbicara denganku, setelah aku memberitahu alasannya?” Ia
mulai angkat bicara walaupun ragu.
Tentu
saja. Apapun alasannya.
Aku
mengangguk yakin. “Ne, Noona.”
“Aku
hanya tidak menyukai lelaki, Jungkook-ah.”
FIN
Pfftt
maaf ya kalau ini kependekan buat disebut oneshot :( ehehehehe btw, sorry for
typo(s) ya chingudeul :3 aku bikin ini gara-gara aku lagi demen ama dua cewe
itu (read: suzy&krystal). Karena aku gak mungkin bikin jungkook poligami 2
cewe itu, yaudah aku jadiin yuri ehehehe’-‘v
^^ unnii... Take again ne..??
BalasHapusYou know unni?? Ehmm,, ini sudah keren.. Aku suka hihiihihi..